Lilin Sincia, Penerang Kehidupan Tionghoa

 

Pagi di Vihara Dharma Ramsi kali ini terasa berbeda, ratusan lilin raksasa tersusun rapih di pelataran Vihara.

Ya, lilin-lilin ini dinyalakan sejak malam perayaan Imlek Dan akan terus menyala hingga perayaan selesai, atau hingga 15hari ke depan, yaitu saat Cap Go Meh.


Lilin yg dinyalakan indentik dengan warna merah. Warna merah memang selalu mewarnai hari Raya Imlek. Warna ini dipercaya mampu mengusir  roh-roh jahat.

Lilin bagi masyarakat Tionghoa memiliki makna yg mendalam, bagi masyarakat Tionghoa, lilin ini adalah sebagai simbol penerang dalam kehidupan, dengan harapan segala Hal dalam kehidupan yang dijalani dapat berjalan lancar.



Saya pun sebagai salah satu masyarakat keturunan Tionghoa merasakan suasana hangat kala itu. Dimana setiap masyarakat yg bersembahyang tetap rukun & teratur & bisa bertoleransi dengan yg lain yg bukan merupakan warga Tionghoa.


Lilin-lilin raksasa ini merupakan sumbangan dari para jemaat Vihara dan masyarakat tionghoa yang merupakan terimakasih kepada Tuhan YME yang telah mengaruniakan cahaya kepada manusia berupa matahari. Dan disetiap lilin tersebut tercantum nama pemilik yang memberikan lilin tersebut, yang kemudian nanti pemilk lilin dan keluarganya akan menyalakan lilin raksasa pada malam imlek.

Kali ini,saya pun berkesempatan merayakan Imlek di tempat ini. Melakukan ritual sembahyang yg sudah lama tidak dilakukan, dengan cara yg saya yakini, mendekatkan diri dengan Sang Pemilik & Pengatur semesta, merasakan keharmonisan manusia & alam juga sesamanya.


Xin nian kuai Le, Gong xi Fa Cai

Semoga semuanya di beri keberkahan & keselarasan dalam hidup

🧧🧧🧧🧧

📍Vihara Dharma Ramsi, Jl. Cibadak, Bandung


Also follow my IG account @si_angeline, @jalanbareng.angeline & @biasajalan untuk referensi foto destinasi wisata kamu lainnya. 

Salam Penjelajah !!! ☺



0 Comments