Mampir Bentar dan Nostalgia ke Masjid Terindah Indonesia di Semarang

Masjid Agung Jawa Tengah - Biasa Jalan

Ini kedua kalinya saya mengunjungi salah satu masjid terindah di Indonesia yakni Masjid Agung Jawa Tengah atau yang sering disebut MAJT.

Sebenarnya saya gak ada niatan atau rencana sebelumnya untuk mampir ke masjid kebanggaan masyarakat Jawa Tengah ini. Kebetulan saja saya sedang dala perjalanan ke Lamongan menggunakan Kereta. Namun harus menunggu kereta lanjutan selama kurang lebih 4 jam di Semarang (lama amat kan).

Makanya daripada bengong duduk aja di stasiun mendingan jalan-jalan dulu mengisi waktu 4 jam yang tersisa sebelum melanjutkan perjalanan ke Lamongan. Makanya setelah sarapan di sekitar Stasiun Poncol, Semarang saya memutuskan untuk main dulu ke Lawang Sewu yang dekat dari statiun dan bisa jalan kaki.

Maklum kebiasaan saya lebih suka jalan kaki kalau lagi traveling biar bisa lebih menikmati atmosfer kota tersebut dan tentunya menghemat biaya (maklum backpaker kere he he). Saya sendiri sampai di Semarang sekitar jam 7 pagi sementara jadwal kereta lanjutannya baru sampai di Semarang jam 11siang. Makanya ada waktu 4 jam yang harus dihabiskan di Ibukota Jawa Tengah ini.

Ternyata rencana awal ke Lawang Sewu malah berubah setelah bertemu dengan teman yang juga akan ke Lamongan. Dan tentunya sama juga harus menunggu kereta lanjutannya 4 jam. Setelah sarapan bareng ia penasaran dengan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan ingin main ke sana.

Dan akhirnya rencana saya ke Lawang Sewu pun gagal dan justru malah kembali ke Masjid Agung Jawa Tengah karena teman minta diantar kesana. Dan saya pun memang pernah ke sana sebelumnya namun saat saya masih versi imut-imutnya wkwkwk.

Ya 10 tahun yang lalu lah saat saya masih SMK, kebetulan saat itu ada training Pelajar Islam Indonesia se Jawa Tengah di Semarang. Lalu salah satu agenda acaranya mengunjungi MAJT sekaligus training outdoor di masjid keren ini.

Dari Stasiun Poncol kami pun naik ojol biar cepat dan takut nyasar kalau naik kendaraan umum. Maklum saya belum hafal jalur-jalur Semarang soalnya udah lama gak muter-muter Semarang. Tapi kalau ada yang mau ngajak muter-muter Semarang boleh lah kabari dan ajak saya he he.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit akhirnya kami sampai di gerbang utama Masjid Agung Jawa Tengah. Kamipun langsung disambut dengan tulisan rukun Islam mulai dari Syahadat hingga Haji yang berdiri kokoh dengan besi di tengah kolam air.

Masjid Agung Jawa Tengah Semarang - Biasa Jalan
Masjid Agung Jawa Tengah - Foto JL untuk Biasa Jalan

Dan di balik nya walaaaa... Si Masjid yang cantik dan indah berdiri megah ditemani dua bagunan di setiap sisinya dan menara yang saya baru tahu namanya Menara Asma Al Husna di depan sebelah kiri. Dan di sebelah kanan depan ada bedug raksasa yang bitempatkan di sebuah joglao khusus.

Memang asitektur Masjid yang diresmikan pada 14 November 2006 oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini sangat unik dan indah. Ir. H. Ahmad Fanani sang arsitek MAJT ini memang memadukan tiga arsitektur sekaligus untuk masjid ini. Yakni arsitektur Jawa, Islam dan Romawi.

Nah pertama kali masuk maka kita akan disambut oleh beberapa pilar besar yang berjejer dan saling tersambung diatasnya lengkap dengan kaligrafi arab. Dan ternyata pilar-pilar tersebut berjumlah 25 pilar yang bermakna 25 Nabi dan Rosul. Selain itu arsitektur pilar-pilar yang berjejer tersebut pun memang diadaptasi dari arsitektur bangsa Romawi seperti Colosium yang juga memiliki pilar-pilar yang berjejer.
Pilar Masjid Agung Jawa Tengah - Biasa Jalan
Pelatataan Masjid Agung Jawa Tengah - Foto JL untuk Biasa Jalan

Dan tentu ini menjadi spot yang paling bagus menurut saya sih dengan mengambil latar pilar-pilar dan bangunan masjid utama atau menara Asma Al Husna. Bisa ambil foto framing loh disini seru deh pokoknya. Jadi kamera saya juga gembira dan semangat benget sambil teriak-teriak jepret jepret jepret wkwkwk.

Lalu Arsitektur Jawa dimasukkan di atap bangunan utama yang berbentuk limas. Dimana bentuk limas sendiri memang merupakan ciri khas arsitektur jawa. Lalu di ujung atapnya terdapat kubah yang di dampingi empat menara yang menjulang tinggi yang tentu ini mewakili arsitektur Islami.

Ditambah lagi dengan 6 payung otomatis yang berada di halaman depan masjid membuatnya semakin indah. Dan ternyata payung raksasa ini pun memang sama seperti yang ada di Masjid Nabawi, Madinah.

Si kamera pun tak henti-hentinya terus berteriak di pagi yang cerah tersebut untuk mengabadikan setiap sudut Masjid Agung Jawa Tengah. Dan tentu tak lupa tetap motoin temen yang memang penasaran dan minta diantar ke MAJT.

Menara Asma Al Husna Masjid Agung Jawa Tengah - Biasa Jalan
Menara Asma Al Husna Masjid Agung Jawa Tengah - Foto JL untuk Biasa Jalan

Memang arsitektur terutama pilar-pilar di pelataran Masjid Agung Jawa Tengah ini sangat indah untuk diabadikan kedalam sebuah foto. Perpaduan warna ungu muda dan krem serta emas pada pilar sangat serasi dengan kaligrafi berwarna ungu muda diatasnya yang membentang dari ujung keujung. Bahkan foto kita akan lebih epic lagi jika kebetulan mendapatkan langit biru cerah kota Semarang dengan hiasan awan putihnya.

Akhirnya saya pun masuk ke bangunan utama karena terik matahari pagi yang teriknya mulai menusuk dan membuat gerah. Ditambah lagi tas keril 50 Liter yang isinya kaya mau naik gunung gak mau turun dari pundak saya. Jadi makin gerah dan pegel gendongnya.

Maklum bawaannya banyak banget kaya mau naik gunung meskipun cuma baju ganti, sleeping bag, laptop dan kamera beserta kawan-kawannya. Eh malah unboxing tas jadi nya ini wkwkwk.

Memang gak afdol rasanya ke masjid tapi gak shalat ya kan. Makanya saya punya prinsip kalau main ke kota atau daerah mana pun sebisa mungkin singgah di Masjid Agung nya atau paling gak lewat lah depan Masjid Agungnya. Karena tiap daerah punya masjid-masjid yang cantik terutama masjid agungnya.

Usai bersih-bersih dan wudlu saya dan teman saya pun langsung menuju ke ruang shalat utama. Tampak beberapa pengurus masjid sedang melakukan persiapan untuk menggelar shalat Jumat. Namun sayangnya saya gak bisa merasakan atmosfer dari shalat Jumat di Masjid Agung Jawa Tengah ini. Karena jadwal kereta lanjutannya yang tidak memungkinkan untuk shalat Jumat dulu di MAJT.

Padahal pengin juga lihat proses pengembangan payung elektronik otomatis yang menjadi momen langka. Karena 6 payung besar seperti di Masjid Nabawi ini hanya dibuka pada tiga waktu saja yakni, Shalat Jumat, Shalat Idul Fitri dan Shalat Idul Adha.

Dan pastinya momen tersebut sangat menarik untuk diabadikan menjadi foto maupun video atau kalau mau bisa bikin time lapses keren tuh. Wah jadi pengen kesana lagi nih bikin time lapses pengembangan payungnya. Ada yang mau nyulik saya ke Masjid Agung Jawa Tengah lagi kah, ups.

Meskipun tak bisa shalat Jumat di MAJT yang penting sudah kembali melakukan shalat di masjid paling indah di Indonesia ini. Dan tentunya bernostalgia saat pertama kali saya mengunjungi MAJT pada 10 tahun silam saat masih unyu-unyu dan imut wk wk wk.

Usai shalat sunah dan memanjatkan beberapa doa saya dan teman saya pun langsung kembali menuju Stasiun Poncol Semarang untuk melanjutkan perjalanan ke Lamongan.

Meskipun hanya sebentar dan gak merasakan Shalat Jumat di Masjid Agung Jawa Tengah ini (mungkin next). Tapi yang terpenting bagaimana kita kembali ke masjid untuk menjadi hambaNya yang bertakwa. Minimal kita memanjatkan untaian doa di masjid tersebut meskipun hanya sebentar.

Tips

Untuk kendaraan bisa menggunakan ojol PP dari Stasiun Semarang Poncol ke MAJT biar cepet dan gak bingung. Soalnya kalau naik angkot atau Trans Semarang lumayan harus berpindah beberapa kali dan biayanya bisa berlipat-lipat. Sedangkan untuk ojol sih biayanya, PP gak sampe 15 rb apalagi kalau dapet diskon dari aplikasi ojolnya bisa lebih murah tuh.

Jadi kalau ke Masjid Agung Jawa Tengah jangan hanya foto-foto saja ya. Sempatkanlah untuk shalat atau bermunajat di masjid ini kalau tidak berhalangan.

Selain foto-foto bisa juga naik ke Menara Asma Al Husna dimana ada Museum Kebudayan Islam, restoran putar dan juga menara pandang lengkap dengan teropongnya di lantai paling atas. Jadi bisa lihat kota Semarang dan tentunya MAJT dari atas tanpa harus pakai drone.

Ajak teman biar ada yang fotoin kamu dan jangan lupa bawa kameranya juga ya atau pastikan baterai smartphone kamu full.

Dan kalau ada yang punya rencana ke Masjid Agung Jawa Tengah bisa lah ajak-ajak saya he he he.

0 Comments